Minggu, 28 Desember 2008

MANFAAT KEKUASAAN

Apa yang menyebabkan manusia memiliki naluri untuk berkuasa di dunia ini? Orang seperti Mahmud Ahmadinejad, Barrack Husein Obama, Osama Bin Laden, Ehud Olmerd, Lee Kuan Yeuw, Susilo Bambang Yudhoyono, Mahatir Muhammad, Hugo Savez , Fidel Castro adalah manusia secara takdir diberikan Tuhan berupa kemampuan berkuasa pada wilayah negara mereka masing-masing, mereka dipercaya rakyatnya atau pendukungnya mampu memperjuangkan cita-cita bersama di dunia ini yaitu kemakmuran, kesejahteraan, kedamaian dan keadilan. Dalam pencapaian cita-cita itu, secara naluri dan logika harus menggunakan kekuasaan yang diperoleh dengan cara demokrasi serta menjunjung perlindungan atas hak asasi manusia untuk memberikan mandat, kepercayaan,pengakuan dan dukungan kepada para pemimpin tersebut untuk menjalankan pekerjaan program untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yaitu dapat menikmati keadilan dimuka bumi.

Yang sering menjadi masalah adalah persoalan tanah atau wilayah, minyak dan mineral, perdagangan, industri, ekonomi, keyakinan agama, ideologi, investasi, uang dan budaya, semuanya ini bermuara ada persoalan politik negara dan dunia, dengan kata lain para pemimpin dunia mengusahakan mengatasi kebutuhan dan mempertahankan kecukupan ekonomi negaranya masing-masing. Dalam proses itu sering terjadi benturan dan pertentangan kepentingan antar kebijakan politik masing-masing negara didunia ini. Kepentingan itu hanya pada persoalan kekuasaan agar negara lain dapat memiliki kuasa dan posisi tawar yang tinggi sebagai modal dasar mempertahankan perekonomiannya, bisa dengan cara kekerasan yaitu kekuatan senjata ataupun dengan cara yang lunak yaitu kekuatan diplomatik, tapi keduanya sama bertujuan untuk mencapai kekuasaan didunia ini dengan tujuan untuk mempertahankan kehormatan dan kedaulatan suatu negara.

Jika kita mempelajari sejarah kekuasaan sejak nabi Adam sampai hari ini, maka kita dengan mudah mengambil hikmah dan pelajaran bahwa kekuasaan-kekuasaan yang pernah terjadi didunia ini mutlak terbukti ada dalam kekuasaan dan kekuatan Tuhan Yang Maha Kuasa. Bagi para pemimpin atau penguasa yang tidak mengerjakan perintah Tuhan dan tidak meninggalkan hal-hal yang dilarang Tuhan, maka kita tahu dari sejarah bahwa kekuasaan yang pernah dimiliki atau dinikmati para pemimpin didunia ini dapat kita bagi dua berdasarkan apakah pemimpin itu dalam menjalankan kekuasaannya menggunakan keyakinan kepada kuasa Tuhan atau keyakinan kepada kuasa akal manusia atau dengan kekuatan kedua-duanya.

Bagi pemimpin yang bekerja berdasarkan keyakinan akan kuasa Tuhan, maka ia melaksanakannnya dengan menerapkan hukum Tuhan dalam program kekuasaannya untuk mensejahterakan rakyatnya, sedangkan bagi pemimpin yang berkuasa dengan kekuatan akal manusia untuk mewujudkan cita-cita rakyatnya, maka ia akan mencapai itu berlandaskan pada kemampuan kecerdasan manusia. Pertanyaannya adalah bagaimanakah caranya agar para pemimpin dan penguasa didunia dalam mengusahakan cita-cita rakyatnya dengan cara menerapkan hukum Tuhan dan hukum akal. Beratkah dan sulitkah menegakkan, menggunakan dan menerapkan hukum Tuhan bersama-sama hukum akal untuk mencapai cita-cita kita yaitu selamat di dunia dan selamat di akhirat?

Persoalannya selain manusia, Tuhan juga menciptakan jin dan setan sebagai makhluk yang sengaja diciptakan Tuhan untuk menguji keyakinan manusia kepada Tuhan. Apakah kekuasaan itu dimanfaatkan untuk menghambakan kepada Tuhan atau tidak? Saya menulis tulisan ini dengan judul "kuasa dunia adalah kuasa Tuhan" disebabkan saya ingin memahami dan meyakini bahwa pemimpin atau penguasa yang bagaimana yang dapat memperjuangkan cita-cita rakyatnya atas dasar qodar kehendak Tuhan. Dari pemimpin-pemimpin yang kita sebutkan diatas,kalau kita menganalisanya dengan kekuatan dan kelemahan serta dikaitkan dengan ancaman dan peluang yang ada, maka kita akan mengalami fakta tantangan yang lebih besar yaitu kuasa Tuhan Yang Maha Kuasa dan esa itu sendiri, hanya dia yang dapat memberikan persetujuan atas cita-cita manusia berupa keselamatan dunia dan akhirat, itulah tujuan akhir kita selaku rakyat maupun para pemimpin didunia ini. Subhanallah...!




Tidak ada komentar: