Selasa, 07 Juli 2009

HUKUM TUHAN DAN MANUSIA


Hukum itu terbagi dua, ada hukum yang berasal dari Tuhan dan hukum yang dibuat manusia, Hukum Tuhan dapat kita ketahui dari 4 kitab suci yang merupakan wahyu Tuhan yaitu taurat, zabur, injil dan qur'an. Selain itu ada juga hukum Tuhan yang penyampaiannya kita dapat ketahui dari utusan Tuhan yang bernama Nabi Muhammad dalam bentuk sikap dan perbuatannya yang tertulis dan ditulis oleh orang yang menyaksikannya serta menuangkannya dalam bentuk hadist. Pertanyaannya adalah apa hukum itu? Hukum adalah kumpulan perintah dan larangan. Jadi apa pula maksudnya Hukum Tuhan itu? Hukum Tuhan adalah kumpulan perintah dan larangan dari Tuhan. Ada dua kata kunci disini yang harus kita pahami, kata perintah dan kata larangan. Apa yang dimaksud dengan perintah? Perintah adalah mengerjakan yang baik, benar dan bermanfaat bagi yang melaksanakannya, sedangkan larangan adalah tidak melakukan yang salah dan tidak berguna bagi yang melakukannya. Pertanyaannya mengapa kita harus melaksanakan sesuai perintah dan tidak mengerjakannya berdasarkan larangan Tuhan. Apa akibat dan sanksinya jika kita tak mengerjakan perintah Tuhan dan tidak mengikuti larangan Tuhan.

Akibat dan sanksinya ada secara jelas diatur oleh pembuat hukum Tuhan itu sendiri yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Bagaimanakah agar kita yakin seyakin-yakinnya bahwa hukum Tuhan itu nyata, langsung, terasa, terlihat, terdengar, dapat diraba, pasti, tercium, langsung dinikmati oleh akal kita, badan kita, hati kita dan panca indera kita, nikmat dan lezatnya langsung, bahagia dan sejahtetanya jelas, gundah gulana hilang, sedih hilang, hilang perasaan khawatir, tidak ada putus asa, tidak ada lagi rasa takut, tidak ada lagi ketakutan apapun, rezeki lancar dan banyak, sehat badan, waktu lapang, hubungan suami isteri dapat nikmat, mau apa saja bisa, keluarga dan keturunan yang sejahtera aman sentosa dunia akhirat. Bagaimana caranya hal itu dapat wujudkan dan bathin terasa tenang damai tanpa rasa ketakutan apapun? Semua itu apakah bisa kita capai dengan mudah dan senang ? Keadaan yang serba positiv itu tidak dapat diraih tanpa usaha nyata pula, kenapa? Kita harus tahu dan paham cara mendekati dan meyakini Tuhan selaku yang memberikan dan mengabulkan semua hal-hal yang positiv tersebut diatas, termasuk kebahagiaan di alam kubur serta masuk surga di akhirat adalah kewenangan dan kekuasaan Tuhan yang dapat menyetujuinya. Pendapat dan pengalaman dari para ulama, untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat, kita harus melakukannya secara ma'rifat, hakekat dan syari'at, melakukan dan menunggu jawabannya dengan penuh kesabaran yang panjang, tebal, lama dan tinggi dengan rasa syukur, pasrah dan ikhlas. Dalam prosesnya tetap terjadi perasaan menderita, bagaimana kita bisa bebas dari penderitaan dalam mencapai kondisi itu? Apa yang membuat kita menderita? Apakah penderitaan itu dari Tuhan atau disebabkan diri kita sendiri? Inilah yang sering kucari jawabannya didunia ini. Apakah ada hubungannya penderitaan dengan napsu? Dan apa yang menyebabkan kita menderita, sengsara dan tersiksa? Jiwa tidak tenang, badan sakit dan fikiran bodoh serta kebutuhan jiwa dan badan tidak terpenuhi, perut lapar. haus dahaga dan segala keperluan tidak dapat diatasi. Bagaimana usaha penyelesaian masalah ini? Kapan itu semua terjawab dan terselesaikan? Sedikit orang mendapatkan kebahagiaan didunia ini, dan apakah kita bisa bahagia di akhirat nanti? Ya Allah tolong aku diberi petunjuk agar aku dan keluargaku mendapat keputusan dari Mu Allah Tuhanku dengan sebaik-baiknya keputusan, amin....!

Tidak ada komentar: